PERANCANGAN JALUR EVAKUASI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BUNDA SINGARAJA, BALI
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i5.97Kata Kunci:
lintasan terpendek, Algoritma Floyd-Warshall, Jalur Evakuasi, titik berkumpulAbstrak
Jalur evakuasi berperan penting pada bangunan rumah sakit. Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda
Singaraja belum memiliki jalur evakuasi. Hal tersebut mendorong pihak rumah sakit untuk memiliki
Jalur evakuasi yang sesuai dengan standar dan kebijakan akreditasi rumah sakit serta pedoman saat
terjadi bencana. Tujuan dari perancangan ini untuk merencanakan jalur evakuasi terpendek agar dapat
keluar dari dalam gedung dengan cepat dan mempermudah dalam mengevakuasi orang-orang yang
masih berada di dalam Gedung RS tersebut. Jalur evakuasi adalah jalur penyelamatan yang dirancang
khusus yang berperan untuk menghubungkan semua area ke lokasi yang aman sebagai tempat
berkumpulnya semua orang yang sedang beraktivitas atau berada di lokasi tersebut. Perancangan jalur
evakuasi dengan menentukan lintasan terpendek menuju titik berkumpul (assembly point) yang
memperhitungkan alternatif jalur evakuasi yang dapat dilalui. Jarak yang terpendek merupakan jalur
tercepat menuju titik berkumpul (assembly point). Metode perancangan yang digunakan ialah Algoritma
Floyd-Warshall. Hasil perancangan menunjukkan bahwa dalam Gedung RS tersebut terdapat 134 ruang
yang memiliki lintasan terpendek, yaitu 88 ruang bergerak ke titik berkumpul disebelah barat pada lantai
basemen, dan 46 ruang bergerak menuju titik kumpul sebelah timur pada lantai 1. Terdapat 2 alternatif
titik berkumpul yang berada pada sebelah barat dengan luas 80 m2 , dan di sebelah timur dengan luas
130 m2 . Sehingga diperlukan 65 buah tanda arah evakuasi yang ditempatkan sepanjang jalur evakuasi,
dan 2 buah tanda titik berkumpul yang ditempatkan pada area titik berkumpul.