RETROFIT SEISMIK EFISIEN UNTUK BANGUNAN BETON BERTULANG EKSISTING
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i3.37Kata Kunci:
ASCE41-17, Bangunan Eksisting, Intervensi, Nonlinier Static Procedure, Seismik RetrofitAbstrak
Masalah yang sering ada pada bangunan eksisting antara lain: ketidak teraturan baik horisontal maupun
vertikal, kekakuan lateral struktur rendah, dan daktilitas rendah sehingga bangunan eksisting tersebut
rentan terhadap gempa dan memerlukan seismik retrofit untuk meningkatkan kekakuan dan
kapasitasnya. Saat ini evaluasi seismik dan retrofit pada bangunan eksisting mengacu pada standar
ASCE41-17. Ada dua prosedur yang disederhanakan dalam ASCE41-17 yaitu: Tier 1 untuk screening
dan Tier 2 untuk evaluasi berbasis defisiensi. Untuk struktur bangunan yang lebih kompleks, ASCE41-
17 menyediakan Tier 3 yaitu prosedur evaluasi sistematik. Ada dua pilihan untuk Tier 3 yaitu Tier 3
dengan prosedur linier dan Tier 3 dengan prosedur non linier. Makalah ini akan memakai Tier 3 dengan
prosedur non linier karena pilihan ini diizinkan untuk bangunan kompleks dengan lebih dari satu ke
tidak teraturan dan untuk semua level kinerja yang dievaluasi. Prosedur non linier lebih tidak konservatif
bila dibanding dengan prosedur linier sehingga faktor keamanan yang digunakan dapat lebih rendah.
Ada dua prosedur non linier: Nonlinear Static Proceduire (NSP) dan Nonlinier Dynamic Procedure
(NDP). NSP akan digunakan untuk melakukan asesmen terhadap respons seismik dan dilanjutkan
dengan perkuatan pada struktur beton bertulang eksisting. Informasi detail tentang struktur bangunan
eksisting yaitu: uji material, gambar kerja, hasil scanning tulangan terpasang dan survei lapangan, perlu
diperoleh dan dipahami dengan baik sebelum melakukan evaluasi seismik sehingga prosedur non linear
yang kurang konservatif, bersama dengan faktor keamanan yang lebih rendah, dapat digunakan. Dengan
pendekatan ini kriteria penerimaan dari ASCE41-17 lebih mudah dipenuhi. Proses iterasi dengan NSP
dipakai untuk memperoleh efisiensi hasil retrofit melalui intervensi terhadap sistem struktur eksisting.