Analisa Simpang Tiga Bersinyal (Studi Kasus Jl.Ahmad Yani Depan Bank BRI)

Abstrak

Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi yang menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) tepatnya di Kabupaten Penajam Paser. Balikpapan merupakan pintu gerbang IKN menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk kota Balikpapan menyebabkan pertumbuhan penggunaan kendaraan pribadi. Tercatat menurut data konsilidasi bersih (DKB) 2023 jumlah penduduk di bailkpapan berjumlah 733.396 jiwa. Arus lalu lintas pada jam sibuk atau jam kerja dapat meningkat tajam dibandingkan waktu lainnya. Balikpapan merupakan kota yang memiliki masalah lalu lintas yang padat di karenakan adanya zona konflik antara arah mengemudi kendaraan, yang juga terjadi pada simpang tiga bersinyal Jl. Ahmad Yani depan bank BRI dengan aksebilitasi buruk dan kemacetan lalu lintas yang tinggi pada jam-jam tertentu.  Kepadatan  lalu lintas  yang  terjadi  tidak  dapat diimbangi dengan  peningkatan  kapasitas  dan perkembangan jaringan sarana transportasi serta fasilitas pendukungnya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan (scoring) dan memiliki kecenderungan dapat dianalisis dengan cara atau teknik statistik. Data tersebut biasanya diperoleh dengan menggunakan alat pengumpulan data. Analisa kinerja simpang APILL di dapat DJ (derajat kejenuhan) nilai tertinggi didapat pada hari Senin jam puncak sore pada jam 16.00-18.00 dengan pendekat barat sebesar 1,60 (macet), pendekat utara 1,60 (macet) dan pendekat selatan 1,31(macet). Dengan tingkat pelayanan adalah F (buruk sekali). Lama tundaan seluruh pendekat simpang sebesar 102,19 det/smp. Dan panjang antrian pada pendeka barat sepanjang 469,5m pada pendekat selatan sepanjang 415,1m dan pada pendekat utara sepanjang 263,13m