PENGGUNAAN KARANG JAHE PADA SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) MENGGUNAKAN METODE EFNARC
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i1.250Kata Kunci:
Karang Jahe, SCC, Kuat Tekan, EFNARCAbstrak
Indonesia negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki kekayaan biota laut termasuk karang. Karang mati dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai bahan penyusun beton. Beton, terutama Self-Compacting Concrete (SCC) yang sering disebut Beton Memadat Sendiri, adalah material konstruksi yang populer karena kemudahan pengerjaan dan kekuatannya. SCC memiliki kemampuan mengalir dan memadat sendiri, dengan rasio air-semen rendah dan penggunaan superplasticizer. Penggunaan karang jahe diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti sebagian material penyusun beton, mengurangi penggunaan agregat konvensional, dan menghasilkan beton ramah lingkungan dengan kuat tekan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karang jahe sebagai agregat halus terhadap kuat tekan dan persentase capaiannya. Karang jahe yang dihancurkan menyerupai agregat halus atau pasir yaitu gradasi 2. Karang jahe digunakan sebagai subsitusi agregat halus dengan variasi persentase 0%, 10%, dan 15%. Dengan harapan kuat tekan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah 30 MPa. Metode eksperimental dalam penelitian ini mengacu kepada EFNARC untuk membuat perancangan kebutuhan campuran SCC. Pada campuran SCC penelitian ini menambahkan penggunaan superplasticizer Sika Viscocrete-3115N untuk mengurangi kebutuhan air. Dari hasil penelitian diperoleh kuat tekan 30.87 MPa, 31.28 MPa, dan 29.94 MPa untuk variasi campuran karang jahe 0%, 10%, dan 15%. Dengan capaian peresentase dari masing- masing variasi yaitu 102.90%, 104.28%, dan 99.79%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa subsitusi penambahan karang jahe sebanyak 10% dapat meningkatkan kuat tekan SCC dari yang direncanakan.