ANALISIS KETAHANAN WASHOUT DAN KUAT TEKAN PADA UNDERWATER CONCRETE DENGAN BAHAN TAMBAH SILICA FUME DAN LIMBAH STEEL SLAG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

Abstrak

Permasalahan yang muncul pada pengecoran struktur beton di bawah air adalah terjadinya kehilangan massa beton akibat aliran air (washout), sehingga kekuatan beton menurun. Hal ini terjadi karena beton segar tidak mampu menahan washout yang disebabkan oleh air saat proses pengecoran berlangsung. Underwater Concrete (UWC) adalah beton yang dirancang khusus untuk bangunan struktur di bawah air. UWC yang akan diaplikasikan di bawah air harus memiliki sifat daya alir tinggi (high-flowable) dan ketahanan terhadap air (washout). Untuk mengurangi masalah washout dan meningkatkan kuat tekan beton maka perlu menggunakan bahan tambah Anti Washout Agent, inovasi material dengan penambahan silica fume dan substitusi agregat kasar dengan steel slag. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen perencanaan campuran metode ACI dengan fc’ rencana 45 MPa. Substitusi penggunaan steel slag 20% dan 25%, penambahan silica fume 10% dan Anti Washout Agent 1%. Untuk meyakinkan bahwa UWC tidak mengalami washout dapat ditinjau dari pengujian pH Test, Stream Test dan Plunge Test. Pengujian Kuat Tekan Beton menggunakan sampel silinder beton 150 mm x 300 mm berumur 28 hari yang diaplikasikan di darat dan di dalam air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan steel slag dan silica fume untuk UWC tidak menurunkan performa UWC dan tidak terjadi kehilangan massa beton akibat aliran air (washout). Pada pengujian pH test memenuhi standar, pengujian Stream Test dan Plunge Test tidak mengalami kehilangan massa beton akibat aliran (washout). Penelitian ini mendapatkan hasil kuat tekan optimum pada sampel UWC-SF-SS20% sebesar 47.5 MPa. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan limbah steel slag pada underwater concrete tahan terhadap pengujian ketahanan terhadap aliran air (washout) dan dapat menjadi opsi substitusi agregat kasar dengan steel slag.