ANALISIS GELOMBANG DAN ARUS LAUT MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL NUMERIK DUA DIMENSI DAN DATA ECWMF DI SELAT RUPAT, RIAU, Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i1.2Kata Kunci:
analisis gelombang, Arus Laut, Pemodelan Numerik, Pengembangan Pelabuhan, ECWMFAbstrak
Informasi tinggi gelombang dan kecepatan arus merupakan salah satu faktor terpenting dalam
melakukan pengembangan fasilitas Pelabuhan. Salah satu contoh adalah PT. Pertamina Refinary
Unit II, Dumai, ingin mengembangkan dermaga eksisting yang terletak Selat Rupat, Dumai, Riau.
Ketiadaan rekaman data gelombang dan arus laut menyebabkan analisis pengembangan dermaga
menjadi sulit. Salah satu solusinya adalah menggunakan data sekunder yaitu data satelit. ERA-5
adalah salah satu data reanalisis yang cukup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tinggi
gelombang dan arus laut di daerah dermaga untuk keperluan perencanaan pengembangan dermaga.
Metode yang digunakan menggunakan kombinasi antara model numerik dua dimensi dengan data
ERA-5 untuk mendapatkan hasil simulasi yang akurat di lokasi tinjauan. Pengumpulan data yang
dilakukan menjadi dua bagian, yaitu data primer dengan mengambil data secara langsung arus,
batimetri, dan pasang surut secara singkat dan data sekunder yaitu mengekstrak data satelit
gelombang dan pasang surut selama satu tahun. Data sekunder akan digunakan sebagian input data
untuk simulasi model numerik dan data primer akan digunakan untuk validasi. Validasi model
numerik dua dimensi dengan elevasi muka air didapatkan nilai R-squared dan Root Mean Square
error sebesar 0.9 dan 20,4%. sehingga gelombang yang didapat dapat terhitung valid. Hasil
gelombang menunjukkan selama satu tahun, gelombang yang terjadi di wilayah tinjauan bervariasi
dengan <0,1m sebesar 35%, 0,1-0,2m sebanyak 41,6%, 0,2-0,3m sebanyak 3,5%. Untuk arus
didapatkan nilai besaran tahunan bervariasi antara 0,1 m/s sampai 0,35 m/s. Penelitian
menunjukkan bahwa kombinasi antara data satelit dan simulasi model numerik dapat
merepresentasikan tinggi gelombang dan besar arus laut yang terjadi sebagai input data dalam
melakukan kajian pengembangan pelabuhan.