EVALUASI SALURAN DRAINASE MENGGUNAKAN APLIKASI EPA SWMM 5.2 DI KELURAHAN KEFA SELATAN KOTA KEFAMENANU
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i5.194Kata Kunci:
Kelurahan Kefa Selatan, EPA SWMM 5.2, banjir, curah hujan, saluran drainase, limpasanAbstrak
Perkembangan pembangunan pada suatu kawasan menyebabkan lahan kosong untuk meresapkan air secara alami akan semakin berkurang karena permukaan tanah yang tertutup oleh aspal dan pemukiman ditambah dengan kondisi sistem drainase yang buruk hal ini akan menambah kelebihan air limpasan yang tidak terbuang. Kondisi drainase di Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara khususnya pada Kelurahan Kefa Selatan belum tersistem dengan baik. Hal tesebut dikarenakan pada beberapa saluran yang ada dipenuhi dengan sedimentasi dan ditumbuhi dengan rumput sehingga menghambat limpasan air yang mengakibatkan terjadinya banjir pada beberapa saluran. Evaluasi saluran drainase dilakukan untuk mengatahui debit limpasan dan mengetahui saluran drainase di Kelurahan Kefa Selatan masih mampu atau tidak mengalirkan air limpasan. Evaluasi saluran drainase ini menggunakan perangkat lunak SWMM 5.2 dengan curah hujan yang dirancang dengan kala ulang 10 tahun mengunakan metode Log Pearson Type III sebesar 62,28 mm dan intensitas jam puncak yaitu 34,32 mm/jam mengunakan metode Mononobe dan 30,672 mm/jam menggunakan metode Alternating Block Method. Puncak debit limpasan hasil simulasi sebesar 0,028 – 0,736 m3/detik. Berdasarkan simulasi dari 21 saluran ada 11 saluran yang meluap saat limpasan maksimum sehingga perlu dilakukan perbaikan. Faktor yang mempengaruhi adalah kapasitas saluran yang kecil. Perbaikan dilakukan pada 11 saluran yaitu saluran C2, C.1, C.6, C.7, C.9, C.10, C.11, Gg.2, Gg.3, Gg.4 dan Gg.5.