PENANGANAN LONSORAN BADAN JALAN PADA RUAS ENAROTALI – WAGHETE (STA 8 + 845)
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i4.184Kata Kunci:
longsoran, stabilitas lereng, metode bishop, dinding kantilever, bored pileAbstrak
Penelitian ini berisi tentang stabilitas tanah dan penanggulangan pada ruas jalan enarotali – waghete STA 8 + 845 Propinsi Papua Pegunungan, Kabupaten Enarotali. Bentang alam pada ruas jalan enarotali - waghete merupakan daerah topografi punggungan yang curam sehingga sangat berpotensi longsor. Jalan ini merupakan jalan nasional yang menghubungkan antara kota Paniai – Waghete dan termasuk jalan kelas I yang dibangun untuk menghubungkan antar kabupaten, sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah Paniai dan sekitarnya. Jalan ini melintasi perbukitan yang mengandung lapisan lempung pasiran yang berwarna coklat dan bersifat sangat lepas. Longsoran yang terjadi di badan jalan pada ruas enarotali – waghete sejumlah 9 titik longsoran di tahun 2023. Penelitian ini menganalisa nilai faktor keamanan pada badan jalan yang telah mengalami longsor yang dikarenakan telah terjadi pergerakan tanah pada lerengnya yang mengakibatkan tidak stabilnya lereng tersebut. Untuk perhitungan stabilitas lereng dianalisa secara manual dengan menggunakan metode Bishop. Dari hasil analisa dan perhitungan diketahui bahwa bidang gelincir yang terjadi pada kedalaman -9,0 m dari permukaan jalan. Untuk menangani hal tersebut dicoba alternatif penanganan berupa perkuatan dengan bore pile dengan jarak 2 m dan 2.75 m terhadap arah melintang sehingga memotong bidang gelincir sepanjang badan jalan yang longsor dan dikombinasikan dengan perkuatan dinding kantilever. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkuatan longsoran berupa bored pile dengan diameter 0.4 m yang diletakkan pada bagian depan, belakang pada daerah yang mengalami lonsoran dengan kedalaman 6 m yang dikombinasikan dengan dinding kantilever setinggi 1.5m dengan ketebalan 0.3 m adalah penanganan yang memiliki peningkatan nilai faktor keamanan sangat besar, dimana faktor keamanan dari kondisi eksisting yang semula sebesar 0.875 menjadi factor keamanan stabilitas terhadap geser 2.164, stabilitas terhadap guling 3.551 dan stabilitas terhadap daya dukung 3.175.