ANALISIS KINERJA ANGKUTAN KOTA DI PUSAT KOTA PALU

Penulis

  • Jurair Patunrangi
  • Ellyni Dwi Fortuna
  • Siti Nurfajrina JP

DOI:

https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.121

Kata Kunci:

Angkutan kota, Rute tidak tetap, Indikator standar kinerja pelayanan angkutan umum

Abstrak

Sistem rute Angkutan Kota di Kota Palu adalah menganut rute bebas (tidak tetap), akibatnya waktu

tunggu angkutan tidak jelas, pergerakan dari asal ke tempat tujuan tergantung dari hasil negosiasi

pengguna dan supir angkot, dan waktu perjalanan tidak dapat diprediksi. Tujuan penelitian adalah

menganalisis pelayanan angkot terhadap waktu antara (headway), frekuensi angkutan kota, faktor muat

(load factor) dan kondisi fisik angkot secara visual di Pusat Kota Palu. Pengambilan data dilakukan di

ruas jalan nasional terbagi menjadi 6 lokasi pengamatan berdurasi 12 jam. Data yang diperlukan adalah

data sekunder dan data primer. Data sekunder didapatkan melalui Dinas Perhubungan dan Badan Pusat

Statistik berupa data jumlah kendaraan, jumah angkutan umum, jumlah penduduk dan juga jumlah rute

atau trayek Kota Palu. Data Primer didapatkan melalui survei langsung yaitu data plat nomor kendaraan,

waktu kedatangan, jumlah penumpang per angkutan, dan kondisi angkutan kota. Parameter yang

digunakan berdasarkan standar kinerja operasional pelayanan angkutan umum Dinas Perhubungan

No.687/AJ.206/DRJD/2002. Hasil analisis menunjukkan bahwa headway pada hari normal di 6 lokasi

bervariasi, yaitu ruas Jalan Diponegoro berkisar antara 10-15 menit, ruas jalan Gajahmada, Jalan Jend.

Sudirman, Jalan Emi Saelan, dan Jalan Basuki Rahmat yaitu <10 menit, dan Jalan Abdul Rahman Saleh

yaitu >15 menit. Pada hari libur headway pada ruas Jalan Diponegoro, Jalan Basuki Rahmat, dan Jalan

Abdul Rahman Saleh yaitu >15 menit, dan ruas Jalan Gajahmada, Jalan Jend. Sudirman, dan Jalan Emi

Saelan yaitu <10 menit. Jumlah angkot yang teramatin waktu pengamatan di 6 lokasi dipengaruhi oleh

aktivitas disekitarnya dan rute tidak tetap. Nilai faktor muat diperoleh <70%, dilihat dari kenyamanan

artinya kategori baik, namun untuk kinerja pelayanan kurang optimum. Jumlah angkot yang beroperasi

lebih banyak dari jumlah angkot yang terdata menurut izin Dinas Perhubungan Kota Palu.

Diterbitkan

2024-02-17

Cara Mengutip

Patunrangi, J., Dwi Fortuna, E., & Nurfajrina JP, S. (2024). ANALISIS KINERJA ANGKUTAN KOTA DI PUSAT KOTA PALU. Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS), 1(6). https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.121