BAHAN PASANGAN DINDING MENGGUNAKAN STYROFOAM, PLASTIK KRESEK DAN OLI BEKAS TANPA DAN DENGAN MATERIAL PENGISI
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i3.63Keywords:
blok plastik, styroform, oli bekas, plastik kresekAbstract
Beberapa jenis limbah yang ada diantaranya styrofoam, plastik tipis bekas kemasan dan oli bekas. Pada
penelitian ini dibuat Blok Plastik Bahan Pasangan Dinding (BPBPD) mempergunakan material tersebut.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik BPBPD tanpa dan dengan tambahan abu
sekam dan agregat alam. Penelitian ini diawali dengan penentuan proporsi material BPBPD yang
diperoleh perbandingan berat material tersebut 1:1:1 untuk campuran A (tanpa pengisi). Kemudian
ditambahkan bahan pengisi dengan proporsi 1:1:1:0,25 untuk campuran B (dengan pengisi abu sekam)
dan C (dengan pengisi agregat). Sampel dibuat dengan cara memanaskan oli bekas pada suhu 150°C,
kemudian ditambahkan limbah styrofoam. Setelah itu suhu dinaikkan menjadi 200°C, kemudian secara
bertahap dimasukkan cacahan plastik kresek, oli bekas, abu sekam atau agregat kasar, dan dicampur
rata. Selanjutnya dituangkan kedalam cetakan dan lakukan proses pemadatan dengan satu tumbukan
alat Marshall pada suhu 110-125°C. Diperoleh hasil karakteristik BPBPD yaitu, Initial Rate of Suction
(IRS) berkisar 0,0401-0.0425 kg/cm2, nilai penyerapan air antara 0,725%-0,756%; dan nilai
porositas berkisar 0,872-1,235%. kuat tekan tanpa rendaman berkisar 29,91-37,73 kg/cm2 dan dengan
rendaman berkisar 24,3-29,23 kg/cm2. Secara umum kuat tekan BPBPD pada penelitian ini dapat
mencapai 25kg/cm.