PENGARUH CANGKANG TELUR TERHADAP KUAT TEKAN, POROSITAS, DAN PERMEABILITAS PADA BETON POROUS SEBAGAI MATERIAL GREEN BUILDING
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i2.26Keywords:
Beton Porous, Kuat Tekan, PermeabilitasAbstract
Pengaplikasian beton porous pada konstruksi masih jarang digunakan karena mempunyai kelemahan
dari sisi kuat tekannya. Dengan kuat tekan standar 12 MPa dapat diaplikasikan sebagai area parkir, jalan
dengan intensitas ringan, dan trotoar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan
cangkang telur terhadap kuat tekan, porositas, permeabilitas dan diharapkan mencapai target Greenship
New Building pada kategori konservasi air serta sumber dan siklus material. Metode penelitian ini
dilaksanakan berdasarkan standarisasi dari SNI 7656-2012 dan ACI 522R-10 untuk pengujian kuat
tekan, porositas dan permeabilitas terhadap beton porous. Benda uji berupa beton silinder berukuran 15
x 30 cm dengan variasi penambahan cangkang telur sebesar 0%, 1,5%, 3%, dan 4,5% terhadap berat
semen sebanyak 36 sampel. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan tekan rata-rata beton porous pada
umur 28 hari dengan total benda uji sebanyak 3 sampel untuk variasi 0%, 1,5%, 3%, dan 4,5% secara
berturut-turut adalah 12,2 MPa, 13,6 MPa, 16,5 MPa, dan 20,3 MPa. Hasil porositas rata-rata beton
porous dengan total benda uji sebanyak 3 sampel untuk variasi 0%, 1,5%, 3%, dan 4,5% secara berturut-turut adalah 24,5%, 23,3%, 22,9%, dan 21,6%. Hasil permeabilitas rata-rata beton porous dengan total
benda uji sebanyak 3 sampel untuk variasi 0%, 1,5%, 3%, dan 4,5% secara berturut-turut adalah 0,50
cm/det, 0,41 cm/det, 0,31 cm/det, dan 0,24 cm/det. Sehingga beton porous dengan tambahan cangkang
telur pada penelitian ini menggunakan material ramah lingkungan yang sesuai dengan kategori pertama
konversi air dan kategori kedua sumber dan siklus material pada penilaian Greenship New Building oleh
GBCI.