ANALISIS RISIKO DAN BIAYA K3 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TERPADU KABUPATEN GIANYAR BALI
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i2.220Keywords:
SMKK, analisis risiko K3, Evaluasi biaya K3Abstract
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Kantor Terpadu (DPMPTSP, DISNAKER, DISKES, dan CAPIL) Kabupaten Gianyar ditengarai alokasi biaya K3 belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi biaya komponen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang dibutuhkan serta membandingkan persentase biaya SMKK dengan nilai kontrak. Metode deskriptip digunakan pada penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara dengan pihak terkait, dan data sekunder seperti Time Schedule, Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan gambar kerja. Analisis risiko menggunakan metode matrik kemungkinan dan keparahan. Evaluasi biaya K3 mengacu Surat Edaran Menteri PUPR No. 11 Tahun 2019. Hasil identifikasi bahaya ditemukan 106 risiko dengan persentase 11% risiko rendah, 27% risiko sedang, 55% risiko tinggi, dan 13% risiko sangat tinggi. Evaluasi biaya komponen SMKK menghasilkan total biaya Rp. 827.653.346,23 dengan persentase
1,2% lebih besar dari penawaran biaya K3 pada kontrak