PENERAPAN MODEL PENGENDALIAN KEGAGALAN KONSTRUKSI PADA PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS SISTEM REKAYASA SOSIAL
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i2.209Keywords:
Kegagalan Konstruksi, Sistem Rekayasa Sosial, Keselamatan Konstruksi, Budaya Keselamatan, Kecelakaan KonstruksiAbstract
Kerentanan terhadap lingkungan dan kerusakan fisik secara langsung berkaitan dengan aktivitas manusia di sektor bangunan. Perencanaan, desain, implementasi, dan pengawasan proyek bangunan yang tidak memadai dapat menyebabkan lokasi konstruksi yang berbahaya bagi lingkungan dan infrastruktur yang rawan bencana. Literatur tentang model pengendalian kegagalan konstruksi ditinjau dalam makalah ini, dengan fokus pada penelitian yang diselesaikan setelah tahun 2015. Salah satu definisi dari “sistem rekayasa sosial” adalah organisasi keselamatan yang antara lain berfokus pada keselamatan konstruksi. Untuk memberikan banyak penjelasan tentang pengendalian kegagalan konstruksi, model-model pengendalian kegagalan konstruksi, dan tingkat pengendalian kegagalan konstruksi berdasarkan sistem sosio-engineering, makalah ini menyajikan data aktual beserta terobosan teoretis terkini. Pengendalian kegagalan konstruksi berdasarkan sistem sosio-teknik secara umum telah mempengaruhi perilaku pekerja dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dari organisasi pemberi tugas. Perilaku manusia memiliki peran utama dalam kegagalan konstruksi karena sistem sosio-teknik memiliki pengaruh yang sangat berbahaya terhadap bangunan dan kegagalan konstruksi. Sistem sosio-teknik, yang berdampak pada perencanaan, pembuatan dokumen perencanaan, dan pengadaan barang dan jasa, merupakan lensa yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengkaji pengembangan model pengendalian kegagalan konstruksi pada proyek konstruksi. Hal ini memiliki konsekuensi untuk penelitian di masa depan, mengingat bahwa keselamatan baru-baru ini menjadi pusat perhatian di semua industri, termasuk konstruksi.