ANALISIS KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DAN UPAYA KONSERVASI SUB DAS KALI LAMONG LAMONGAN
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i5.198Keywords:
defisit, konservasi, Sub DAS kali lamongAbstract
Konservasi Sub DAS merupakan upaya pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam secara terpadu pada suatu wilayah yang lebih kecil dari Daerah Aliran Sungai (DAS) utama. Sub DAS merupakan bagian dari DAS yang memiliki karakteristik hidrologis dan geomorfologis yang khas. Lamongan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang dilalui oleh Sub DAS Kali Bengawan Solo dan Sub DAS Kali Lamong. Kondisi DAS Kali Lamong yang dilewati oleh beberapa daerah telah mengalami kerusakan yang disebabkan berkurangnya tutupan lahan. Berkurangnya tutupan lahan merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius dan berdampak langsung pada ketersediaan air. Tutupan lahan mengacu pada jenis vegetasi yang menutupi permukaan bumi, seperti hutan, semak belukar, dan lahan pertanian. Ketika tutupan lahan berkurang, misalnya akibat penebangan hutan atau konversi lahan menjadi permukiman, maka akan terjadi sejumlah perubahan yang berujung pada defisit air. Defisit air pada musim kemarau pada tahun 2019 sebesar 4.966.826 m3 dan pada tahun 2023 sebesar 6.775.193 m3. Konservasi tanah dan air adalah upaya untuk menjaga dan melindungi tanah serta sumber daya air dari kerusakan akibat erosi dan banjir. Ada dua metode utama yang sering digunakan dalam konservasi, yaitu vegetatif dan mekanis. Besar debit andalan tahun 2024 adalah 286.764.441,7395 (L/jiwa/Hari). Sementara itu, jumlah ketersediaan airnya adalah 134.889.167,441 (mm/hari) maka total keseimbangan airnya adalah 134.612.402.969,6 L/hari