EFEKTIFITAS AKAR RUMPUT GAJAH DAN RUMPUT VETIVER TERHADAP PERILAKU KERUNTUHAN TANAH
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i4.185Keywords:
Tanah Vulkanik, Bio-engineering, elastis-plastis, Triaksial CUAbstract
Penerapan Bioengineering dengan penanaman rumput sebagai stabilitas lereng lebih efektif mengurasi erosi permukaan dibandingkan dengan pepohonan. Akar tanaman secara signifikan memengaruhi sifat tanah, terutama di tanah di luar area terbatas yang mengelilingi batang akar utama. Beberapa hasil bisa dapat dihasilkan jika sifat plastik tanah hanya digunakan dalam mengevaluasi stabilitas lereng tanpa mempertimbangkan efek akar tanaman. Pengujian efektifitas pengaruh akar terhadap pola keruntuhan tanah dilakukan di laboratorium dengan kombinasi rumput gajah dengan rumput vetiver. Penelitian ini, efek akar terhadap karakteristik elastis-plastik blok tanah vulkanik dengan akar diperiksa dengan model elastis-plastik dari kemiringan kurva yang berbeda dengan c dan φ diperoleh melalui uji triaksial tak terdrainase terkonsolidasi (CU) menggunakan tanah vulkanik yang dibentuk ulang. Tanah dengan akar vetiver dan rumput gajah didapat kohesi (c) sebesar 0,25 kg/cm2 dengan sudut geser (φ) sebesar 31,89º dan kohesi efektif (c') sebesar 0,65 kg/cm2 dengan sudut geser efektifnya (φ') sebesar 34,82º, dibandingkan tanah tanpa akar nilai dimana sudut gesek dalam naik sebesar 9,1% dan kohesi efektif naik sebesar 225%. Kekuatan geser tanah vulkanik sangat bergantung pada tegangan utama, yang dapat digunakan untuk menggambarkan kekuatan blok tanah elastoplastik. Kegagalan tanah vulkanik dengan akar rumput terjadi tegangan utama maksimum dapat dianggap sebagai tegangan batas berada di antara 420 kPa – 300 kPa.