PEMANFAATAN KAPUR HIDUP YANG DI AKTIVASI DENGAN RESIN DAMAR DAN OKSIDA BESI UNTUK MENSTABLISASI TANAH LUNAK
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i4.183Abstract
Hamparan tanah jelek cenderung tersebar di dataran rendah di wilayah konsentrasi aktivitas manusia yang strategis, sehingga berbagai bangunan / infrastruktur lebih banyak yang dibangun di posisi tanah jelek. Tanah distabilisasi kapur mati Ca(OH)2 dan bahan pozzolan masih menyisakan prilaku negatif penyebab stabilitas menurun, antara lain reaksi alkali dari kapur berdampak pada pembubaran terbatas partikel liat tanah dan menurunkan kohesi pada argillite murni. Flokulasi dari kandungan silika bersifat pozzolanik dalam kapur dan flokulasi (terbentuknya gel CSH) oleh reaksi pengikatan antara silika dari bahan pozzolan dengan kalsium hidroksida dari hasil hidrasi kapur, membentuk struktur gradasi baru bersifat gembur. Jika rasio gel melampaui batas optimum maka stabilitas tanah kembali menurun. Jika kadar airnya mengering maka gel menyusut dan berubah menjadi kristal sehingga stabilitas tanah kembali menurun. Stabilisasi tanah dalam penelitian ini menggunakan kapur hidup (CaO) agar masuknya air (saat dilakukan proses stabilisasi) menimbulkan panas yang cukup untuk mengaktifkan resin damar yang telah dicampurkan pada kapur hidup. Resin damar memudahkan proses pertukaran ion, memberikan daya tahan terhadap pengaruh air, mencegah terjadinya pembubaran partikel liat tanah oleh alkali, memperkuat daya ikat antar partikel tanah. Oksida besi ditambahkan pada kapur dan resin damar, karena memiliki kapasitas tukar kation yang baik, bisa bereaksi dengan kalsium karbonat menjadi oksida besi karbonat, memiliki ion H+ untuk mencegah terjadinya flokulasi larutan, sehingga struktur gradasi cenderung merapat. Komposisi ini bisa menghasilkan bahan konstruksi kualitas tinggi. Kapur hidup yang diaktivasi resin damar dan oksida besi akan diuji pada dua jenis tanah lunak, pertama pada tanah lempung berlanau, kedua pada tanah organik.