KUAT LENTUR BALOK BETON YANG MENGGUNAKAN BATANG POHON AREN SEBAGAI TULANGAN

Abstract

Dalam penelitian ini, batang pohon aren (Arenga pinnata) diusulkan sebagai alternatif tulangan pada balok beton untuk memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di industri konstruksi. Penggunaan material konvensional seperti baja memiliki dampak lingkungan yang signifikan, terutama dalam proses produksinya yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Dengan meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan dan keterbatasan sumber daya alam, pencarian alternatif material yang lebih efisien dan mudah diakses menjadi sangat penting. Selain itu, biaya material baja relatif tinggi dan sering kali memerlukan impor dari luar wilayah. Batang pohon aren dipilih karena merupakan material lokal yang dapat diperbarui, memiliki kekuatan mekanis yang baik, seperti kekuatan tarik dan modulus elastisitas yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi batang pohon aren (Arenga pinnata) sebagai alternatif tulangan pada balok beton dalam rangka menciptakan solusi konstruksi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Batang pohon aren dipilih karena sifat mekanisnya yang unggul, seperti kekuatan tarik dan tekan yang signifikan, serta modulus elastisitas yang cukup tinggi, sehingga memungkinkan penggunaannya dalam aplikasi struktural. Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian uji lentur terhadap balok beton yang ditulangi dengan batang kayu aren, yang kemudian dibandingkan dengan balok beton yang tidak memiliki tulangan untuk mengetahui kontribusi tulangan dari batang pohon aren terhadap kuat lentur balok beton. Hasil uji menunjukkan bahwa balok beton dengan tulangan batang pohon aren memiliki kekuatan dan daya lentur yang cukup baik, dimana nilai kuat lentur rata-rata untuk balok BLTA adalah 4,93 MPa, sementara untuk balok BLK hanya 3,20 MPa. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan tulangan batang pohon aren pada balok BLTA meningkatkan kapasitas lentur sebesar 1,73 MPa. Jika dihitung dalam persentase, peningkatan kapasitas lentur tersebut adalah sekitar 54,06% dibandingkan dengan balok BLK tanpa tulangan. Temuan ini menunjukkan bahwa batang pohon aren memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai material tulangan alternatif, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada baja tetapi juga memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dalam industri konstruksi.