Analisa Dampak Perubahan Produksi Minimum Tenaga Kerja dan Peralatan Terhadap Waktu penyelesaian Item Pekerjaan, Biaya dan Keuntungan.

Studi Kasus: Data Rencana Anggaran Biaya Proyek Peningkatan Jalan Tetaf - SP. Niki-niki Tahun 2023

Authors

  • Yuventus Krisanto Korbaffo
  • Ir Laurensius Lulu
  • Stephanus Ola Demon
  • Paulus Sianto
  • Gregotius P. Usboko

DOI:

https://doi.org/10.62603/konteks.v2i2.203

Keywords:

Produksi Minimum, Waktu Penyelesaian, Biaya, Keuntungan

Abstract

Produksi minimum adalah kemampuan produksi terkecil dari kelompok tenaga kerja maupun peralatan yang bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dalam satu satuan waktu (jam/hari). Jika produksi minimum terjadi pada tenaga kerja maka peralatan menganggur, sebaliknya jika produksi minimum terjadi pada alat maka tenaga kerja menganggur. Dari hasil produksi minimum, bisa ditentukan besarnya waktu penyelesaian dengan cara volume item pekerjaan  yang  bersangkutan dibagi  dengan  produksi  minimumnya.  Apabila  produksi  minimum rendah,  maka koefisien menjadi besar, hal tersebut mengakibatkan waktu penyelesaian waktu bertambah, biaya proyek menjadi besar dan keuntungan menjadi rendah. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari CV. PUBAGOT JAYA ABADI yaitu data Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek peningkatan jalan Tetaf, SP Niki-niki, TTS tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari perubahan produksi minimum dari sumber daya tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu penyelesaian item pekerjaan, biaya dan keuntungan. Perubahan produksi minimum mengunakan simulasi perubahan produksi minimum -20% sampai +20% dengan interval 4%. Hasil analaisa mengenaik tujuan dari penelitian ini adalah waktu penyelesaian item pekerjaan pada item pekerjaan lapis resap aspal cair/emulsi pada produksi minimum tenaga kerja dan peralatan pada kondisi -20% menjadi 9,90 hari, kemudian pada kondisi 0% menjadi 7,92 hari, kemudian meningkat +20% maka waktu penyelesaian menjadi 6,60 hari. Untuk biaya proyek normalnya sebesar Rp. 35.009.357.405,01 kemudian ketika mengunakan produksi minimum tenaga kerja dan peralatan pada kondisi 0% biaya proyek menjadi Rp.  42.242.743.833,33, kemudian   ketika   produksi   minimum   disimulasi   menurun   pada   kondisi   -20%   biaya   proyek   menjadi Rp. 45.511.261.687,82, ketika dilakukan simulasi kenaikan produksi minimum +20% maka biaya proyek menjadi Rp.  40.172.121.585,54.  Selanjutnya  untuk  keuntungan  atau  kerugian,  untuk  keuntungan  normalnya  sebesar Rp. 3.477.129.081,48, keutungan atau kerugian yang didapat tergantung pada perubahan biaya proyek akibat produksi minimum dan simulasi perubahan produksi minimum, ketika produksi minimum tenaga kerja dan peralatan pada kondisi 0% terjadi kerugian sebesar Rp. -3.756.257.346,84 dikarenakan biaya proyek yang meningkat akibat produksi minimum, kemudian pada kondisi -20% kerugian menjadi Rp. -7.024.775.201,34, selanjutnya pada kondisi +20% kerugian berkurang menjadi Rp. -1.685.635.099,05.

Downloads

Published

2025-01-08

How to Cite

Yuventus Krisanto Korbaffo, Ir Laurensius Lulu, Stephanus Ola Demon, Paulus Sianto, & Gregotius P. Usboko. (2025). Analisa Dampak Perubahan Produksi Minimum Tenaga Kerja dan Peralatan Terhadap Waktu penyelesaian Item Pekerjaan, Biaya dan Keuntungan.: Studi Kasus: Data Rencana Anggaran Biaya Proyek Peningkatan Jalan Tetaf - SP. Niki-niki Tahun 2023. Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS), 2(2). https://doi.org/10.62603/konteks.v2i2.203