ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNAAN ASPAL POLIMER PG 76 TERHADAP DURABILITAS MARSHALL LAPISAN ASPHALT CONCRETE - WEARING COURSE
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i3.40Keywords:
Uji Marshall, Agregat Petangis, Aspal Modifikasi Polimer, Kadar Aspal Optimum (KAO), Asphalt Concrete Wearing Course (AC - WC)Abstract
Aspal merupakan salah satu bagian penting dalam konstruksi jalan yang memiliki fungsi sebagai
pengikat, namun masih tidak dapat mengatasi kekurangan yang di akibatkan oleh suhu dan juga
intensitas lalu lintas yang sangat tinggi dan terkadang di luar kendali. Salah satu solusi yang dapat
mengatasi kekurangan yang dimiliki aspal yaitu mencampurkannya dengan bahan polimer. Penelitian
ini menggunakan campuran aspal yang terdiri dari aspal buton PEN 60/70, agregat petangis yang berasal
dari Grogot, filler abu batu, dan aspal polimer PG 76 yang akan diaplikasikan untuk lapisan Asphalt
Concrete Wearing Course (AC - WC) yang merupakan lapisan teratas aspal. Tujuan dari penelitian
yang akan dilakukan kali ini, yaitu untuk mengetahui karakteristik aspal serta perbandingan
karakteristik antara aspal yang dicampurkan dengan bahan polimer dan aspal yang tidak dicampurkan
dengan bahan polimer serta dampak dari penambahan polimer ke dalam aspal dengan menggunakan
metode uji marshall. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil nilai Kadar Aspal
Optimum (KAO) yang terdapat pada aspal polimer dengan kadar aspal 6,75%, diikuti dengan aspal PEN
60/70 sebesar 6,65% dan campuran sebesar 5,75% dari masing – masing 3 sampel dengan tipe aspal
yang berbeda dan ditumbuk sebanyak 2 x 75 kali pada permukaan atas dan bawah sampel aspal. Dari
penelitian dapat di simpulkan bahwa rata – rata nilai stabilitas, flow, VIM, VMA dan VFA tertinggi
terdapat pada aspal polimer PG 76 dan nilai terendah terdapat pada aspal campuran.