HUBUNGAN KUAT TEKAN DENGAN UPV PADA BETON NORMAL DENGAN SERBUK KARET VULKANISIR SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT HALUS
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i3.39Keywords:
Limbah serbuk karet vulkanisir, Kuat Tekan, UPVAbstract
Pemanfaatan limbah sebagai bahan alternatif dalam pembuatan beton saat ini semakin banyak
digunakan. Tujuannya adalah untuk memberi nilai tambah pada limbah serta mengurangi pencemaran
lingkungan. Menurut Zheng et al., 2008, ban bekas yang digiling halus seperti bubuk kemudian
digunakan sebagai pengganti agregat halus memiliki sifat elastisitas yang unik seperti karet. Beton
dengan penambahan karet menunjukkan potensi keuntungan dalam mengurangi atau meminimalkan
efek getaran dan benturan. Penelitian ini menggunakan persentase serbuk karet vulkanisasi 0%, 2,5%,
5% dan 7,5% pada benda uji beton normal dengan ukuran cetakan silinder 10/20. Hasil kuat tekan
menunjukkan bahwa beton dengan kode (BK0) mempunyai kuat tekan paling besar dengan nilai kuat
tekan sebesar 22,04 MPa dan beton dengan substitusi serbuk karet vulkanisir yang mempunyai kuat
tekan paling tinggi terdapat pada beton tersubstitusi sebesar 2,5 % (BK1) sebesar 16,15 MPa. Sedangkan
pada pengujian UPV diperoleh hasil bahwa kecepatan rambat gelombang pada variasi 7,5% (BK3)
mempunyai nilai 3,565 km/s mendekati nilai interval korelasi ujung bawah interval 3,5-4,5 km/s.
Artinya apabila ditambahkan variasi persentase maka Beton dapat termasuk dalam kategori mutu beton
yang diragukan. Hasil pengujian SEM pada benda uji normal dengan campuran karet menunjukkan
bahwa beton dengan campuran beton 2,5 mempunyai umur benda uji 28 hari dengan hasil kuat tekan
rata-rata tertinggi terdapat pada variasi substitusi serbuk karet vulkanisir 2,5%, yaitu 16,15 dan UPV
3,971 diperoleh massa jenis benda uji cenderung banyak rongga sehingga menyebabkan banyak
penurunan kuat tekan dibandingkan kuat tekan rencana.