PERENCANAAN MODA TRANSPORTASI LAUT RUTE NAMLEA – NAMROLE SEBAGAI ALTERNATIF KONEKTIVITAS LINTAS KABUPATEN
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i6.267Keywords:
Perencanaan, feri, jadwal, Namlea, NamroleAbstract
Kemajuan dalam transportasi penyeberangan laut memiliki potensi signifikan dalam meningkatkan arus barang, jasa, dan mobilitas manusia di suatu wilayah. Pemerintah Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan telah mengambil langkah awal dengan menyediakan pelabuhan penyeberangan di masing-masing wilayah, yaitu Pelabuhan Penyeberangan Namlea dan Pelabuhan Penyeberangan Namrole. Adapun Fokus penelitian meliputi: (1) jumlah kapal feri yang diperlukan untuk memenuhi permintaan transportasi, (2) besarnya load factor yang optimal untuk efisiensi kapasitas angkut, dan (3) jadwal kapal feri yang tepat untuk menentukan frekuensi trip yang ideal. Kemudian dianalisis menggunakan beberapa metodologi diantaranya, analisis potensi pengguna, kemampuan trip hingga perencanaan jadwal. Hasil penelitian menujukkan jumlah kapal berdasarkan analisis perjalanan dan frekuensi keberangkatan yang diperlukan untuk rute Namlea - Namrole adalah satu (1) unit. Hasil perhitungan Load Factor Kapal feri rute Namlea - Namrole untuk penumpang dan kendaraan adalah lebih besar dari 65%. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, jadwal kapal berangkat dari Pelabuhan Namlea pada pukul 09.00 WIT dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Namrole pada pukul 18.00 WIT, dengan durasi perjalanan sekitar 9 jam. Untuk perjalanan kembali, kapal berangkat dari Pelabuhan Namrole pada pukul 20.00 WIT dan tiba kembali di Pelabuhan Namlea pada pukul 05.00 WIT keesokan harinya.