TANTANGAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI DALAM INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI BERKELANJUTAN MENUJU INDONESIA EMAS 2045

Abstract

Infrastruktur transportasi berkelanjutan merupakan pilar penting dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan Indonesia sebagai salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Keberhasilan pembangunan ini sangat bergantung pada tenaga kerja konstruksi yang terampil dan berkompeten. Namun, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk rendahnya keterampilan, keterbatasan adopsi teknologi ramah lingkungan, dan praktik kerja yang belum efisien. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan tersebut melalui analisis kualitatif berbasis data sekunder dan mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan peran tenaga kerja konstruksi dalam mendukung  keberlanjutan.  Fokusnya  adalah  pada  pelatihan, regulasi, dan  insentif teknologi guna  memperkuat kompetensi tenaga kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan akses terhadap pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan sangat penting untuk mempercepat adopsi teknologi hijau. Selain itu, dukungan kebijakan yang mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat mempercepat transformasi sektor konstruksi menuju keberlanjutan. Rekomendasi kebijakan meliputi peningkatan program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, serta pemberian insentif bagi perusahaan yang menerapkan teknologi hijau. Pengembangan tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan adaptif terhadap inovasi teknologi menjadi faktor kunci dalam memastikan tercapainya tujuan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan visi jangka panjang Indonesia. Dengan demikian, sektor konstruksi yang berdaya saing global dapat memainkan peran strategis dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2045.