PENGARUH PENGGUNAAN AIR PAYAU TERHADAP KEKUATAN BETON (STUDI KASUS AIR PAYAU DAERAH ROB PANTAI UTARA KOTA SEMARANG)
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i1.23Keywords:
beton, air payau, kuat tekan, tarik belahAbstract
Daerah pesisir pantai Kota Semarang sering mengalami banjir rob, sehingga suplai air bersih menjadi
terbatas pada daerah tersebut. Menurut data peta zonasi kualitas fisik air tanah Kota Semarang juga
menunjukan bahwa rata-rata kualitas fisik air tanah di Kota Semarang merupakan air payau. Air payau
merupakan pencampuran dari air tawar dengan air laut. Karena terbatasnya air bersih dan ekonomi
masyarakat yang kurang membuat pembangunan pada daerah yang sering terjadi rob akan
menggunakan air payau untuk pembuatan beton. Selain itu, kondisi bangunan pada daerah rob membuat
bangunan sering terendam rob air payau yang dapat merusak bangunan tersebut karena kandungan air
payau seperti sulfat, garam, TDS, dan zat organik dapat mempengaruhi kekuatan maupun struktur dari
beton dan tulangan pada bangunan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh air payau
terhadap kekuatan beton yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji silinder
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan umur beton yang dipakai untuk pengujian kuat tekan dan kuat
tarik belah adalah 7 hari, 28 hari dan 56 hari. Terdapat 3 jenis sampel beton yang dibuat seperti beton
normal dengan perawatan beton menggunakan air bersih, beton normal dengan perawatan beton
menggunakan air payau, dan beton air payau dengan perawatan menggunakan rendaman air payau.
Hasil penelitian menunjukan, nilai kekuatan beton air payau lebih rendah dibandingkan dengan beton
normal sedangkan nilai kekuatan beton normal dengan perawatan rendaman air payau lebih rendah
dibandingkan dengan perawatan menggunakan air. Penurunan kekuatan beton yang terjadi akibat dari
kandungan pada air payau yang bereaksi dengan semen sehingga menimbulkan kerusakan beton.