ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR SISTEM PEMANENAN AIR DI SUBAK BALANGAN DESA KUWUM KABUPATEN BADUNG
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v2i5.190Keywords:
Subak, Infrastruktur, Pemanenan Air, Embung, GeotextileAbstract
Desa Kuwum di Kabupaten Badung, Bali, mempertahankan sistem irigasi tradisional subak, yang memainkan peran penting dalam mendistribusikan air secara adil kepada petani. Namun, tantangan serius seperti perubahan iklim dan konflik penggunaan air mengakibatkan kekurangan pasokan air. Untuk mengatasi masalah ini, pembangunan embung geotekstil sebagai infrastruktur pemanenan air menjadi solusi inovatif. Embung geotekstil, menggunakan material geotekstil, memiliki keunggulan dalam daya tahan, fleksibilitas, dan biaya perawatan yang rendah. Sistem ini mampu menampung air hujan yang melimpah pada musim hujan untuk digunakan saat musim kemarau, serta mengurangi risiko banjir dengan mengalirkan air secara bertahap ke saluran irigasi. Dalam implementasinya, analisis lokasi strategis dan desain yang sesuai dengan kebutuhan lokal sangat penting, melibatkan partisipasi aktif dari komunitas subak. Pembangunan embung ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi risiko gagal panen, dan mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Kuwum. Selain manfaat teknis, embung geotekstil juga berkontribusi pada keberlanjutan sistem subak, menjaga keseimbangan ekosistem, dan melestarikan warisan budaya. Dengan demikian, pembangunan embung geotekstil di Subak Balangan merupakan langkah strategis untuk memastikan ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak