PENGARUH PENAMBAHAN KARET REMAH S20 SEBAGAI BAHAN PENAMBAH ASPAL PADA CAMPURAN ASPHLAT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC)
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.130Keywords:
AC-WC, Karakteristik Marshall, Karet Remah SIR20, Spesifikasi Bina Marga 2018Abstract
Salah satu jenis kerusakan yang terjadi pada lapisan AC-WC adalah rutting yang sangat tergantung
kepada kepadatan dan temperature campuran AC-WC. Salah satu alternatif teknologi untuk mengatasi
kerusakan tersebut dengan cara penambahan Karet Remah SIR20. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengatehaui pengaruh penambahan Karet Remah SIR20 sebagai bahan pengganti sebagian aspal.
Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dan menggunakan
metode Marshall Test. Persentase penggunaan Karet Remah SIR20 pada penelitian ini sebesar 0%,
2,5%, 5%, 7,5%, 10%, dan 12,5%. Dari hasil penelitian yang dilakukan, semakin besar komposisi
campuran Karet Remah SIR20 maka nilai Flow, VMA, VIM semakin menurun, pada nilai VFA terjadi
peningkatan. Sedangkan pada nilai Stabilitas dan MQ terjadi penurunan dan peningkatan, pada
persentase 0%, 2,5%, 5% nilai Stabilitas mengalami peningkatan. Pada nilai MQ terjadi penurunan
pada persentase 7,5% dan untuk persentase lainnya mengalami peningkatan pada nilai MQ. komposisi
maksimal campuran Karet Remah SIR20 Sebagai Bahan Pengganti Sebagian Aspal yaitu pada
persentase 5%. Dikarenakan untuk hasil setiap nilai karakteristik marshall memenuhi standar
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Apabila pengunaan karet melebihi 5% maka pada nilai flow
mengalami penurunan, bahkan pada persentase 7,5% penambahan karet remah SIR20 sudah tidak
memenuhi standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018, dengan standar nilai flow yaitu 2-4 mm.
pengaruhya apabila angka flow terlalu kecil akan menyebabkan campuran manjadi kaku dan mudah
patah, dan apabila nilai flow terlalu tinngi campuran akan mudah berubah bentuk (bleeding).