POTENSI LIKUEFAKSI DI DAERAH PETOBO PALU BERDASARKAN HASIL UJI CPT DAN SWS
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.127Keywords:
Likuefaksi, SWS, CPT, Petobo, PaluAbstract
Peristiwa likuefaksi yang terjadi di Kelurahan Petobo Kota Palu Sulawesi Tengah diakibatkan oleh
gempa bumi 28 September 2018 dengan magnitudo 7,4 Mw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik tanah dan potensi terjadinya likuefaksi di Kantor BPKH Wilayah XVI Palu berdasarkan
uji Swedish Weight Sounding (SWS) dan Cone Penetration Test (CPT). Pengujian dilakukan di area
Kantor BPKH Wilayah XVI Palu, Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Selain uji lapangan,
penelitian ini juga didukung dengan data laboratorium berupa uji analisa saringan, batas-batas
Atterberg, geser langsung dan berat isi. Hasil analisa saringan diperoleh bahwa sampel tanah pada titik
T1 kedalaman 0,6 m merupakan tanah dengan klasifikasi SC, kedalaman 0,8 m merupakan tanah dengan
klasifikasi SM – SC. Titik T2 merupakan tanah dengan klasifikasi SC. Pengujian batas-batas Atterberg
dengan melihat nilai PI pada diagram plastisitas menunjukkan bahwa tanah pada titik T1 kedalaman 0,6
m masuk ke dalam klasifikasi CL, kedalaman 0,8 m masuk ke dalam klasifikasi ML. Titik T2
merupakan klasifikasi CL, serta nilai LL < 35 % maka semua sampel termasuk ke dalam kriteria yang
berpotensi terjadi likuefaksi. Pengujian geser langsung diperoleh nilai kohesi pada titik T1 adalah 0,085
kg/cm2 dengan sudut geser sebesar 41,153° merupakan jenis tanah pasir berlempung. Titik T2 diperoleh
nilai kohesi 0,145 kg/cm2 dengan nilai sudut geser 18,881° merupakan jenis tanah lempung. Pengujian
SWS diperoleh hasil pada titik T1 kedalaman 0,12 m – 2,50 m berpotensi likuefaksi kecuali kedalaman
2,70 m. Titik T2 kedalaman 0,07 m – 6,50 m berpotensi terjadi likuefaksi kecuali kedalaman 6,68 m.
Hasil perhitungan CPT didapatkan tanah pada titik T1 kedalaman 0,2 m – 0,8 m tidak berpotensi
likuefaksi, kedalaman 1 m – 6,2 m berpotensi likuefaksi, dan pada kedalaman 6,4 m – 10,4 m tidak
berpotensi likuefaksi. Titik T2 pada kedalaman 0,2 m tidak berpotensi likuefaksi, kedalaman 0,4 m –
4,6 m berpotensi likuefaksi, dan pada kedalaman 4,8 m – 5,4 m tidak berpotensi likuefaksi