EFEKTIVITAS PENAMBAHAN NATRIUM HIDROKSIDA DALAM MENURUNKAN POTENSI PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN KAPUR DOLOMITE

Authors

  • Novi Ayu Setyaningtyas
  • Indah Ayuliani
  • Ir. D. Budi Setiyadi
  • Dr. Ir. Maria Wahyuni

DOI:

https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.118

Keywords:

tanah, uji XRF, index properties, atterberg limit, swelling test

Abstract

Tanah menjadi bagian penting dan menjadi dasar dalam suatu struktur atau konstruksi, baik konstruksi

bangunan, jalan, maupun infrastruktur lain. Sifat-sifat dan jenis tanah di lapangan bervariasi, sebagai

contoh adanya tanah ekspansif yang mempunyai sifat mudah mengalami pengembangan dan

penyusutan. Sifat ini mampu merusak bangunan yang berdiri di atasnya. Sampel tanah yang diteliti

adalah tanah di Lokasi X Kota Semarang dan dilakukan pengujian mineral X-Ray Fluorescence (XRF),

pengujian ukuran butiran tanah, index properties, atterberg limit, dan swelling test. Hasil uji XRF

menunjukkan mineral dominan adalah Si (silikon) sebesar 54,6%. Berdasarkan uji index properties

didapatkan nilai kadar air alami 21,83%, berat jenis tanah (Gs) sebesar 2,463 dan tergolong halloysite.

Uji atterberg limit menghasilkan nilai index plasticity (IP) sebesar 18,46% sehingga termasuk kategori

tanah dengan potensi pengembangan sedang dan agak ekspansif. Proses penelitian ini dilakukan upaya

stabilisasi dengan penambahan kapur dolomite (CaO + MgO), Natrium Hidroksida (NaOH) dengan

masing-masing kadar 5%, 10%, 15%. Berdasarkan penambahan kapur dolomite kadar 5%, 10%, dan

15% memberikan hasil index plasticity sebesar 20,18%; 19,10%; dan 16,95%, dan berdasarkan

penambahan NaOH didapatkan nilai index plasticity yaitu 18,67%; 17,32%; dan 16,45%. Berdasarkan

bahan tersebut, hasil menunjukkan masing-masing bahan dengan penambahan kadar lebih besar mampu

memperbaiki karakteristik dan sifat tanah. Hasil nilai berat jenis tanah (Gs) kapur dolomite kadar 5%,

10%, 15% yaitu 2,79; 2,35; dan 2,16, Gs NaOH kadar 5%, 10%, 15% didapatkan hasil 2,73; 2,52; dan

2,31. Berdasarkan pengujian potensi pengembangan menggunakan alat konsolidasi, didapatkan hasil

swelling test tanah asli mengalami pengembangan 0,23 mm. Hasil swelling dengan penambahan bahan

kapur dolomite kadar 5%, 10%, 15% yaitu 0,14 mm; 0,13 mm; dan 0,05 mm. Hasil swelling test NaOH

sebesar 0,10 mm; 0,02 mm; 0,01 mm. Berdasarkan data yang diperoleh maka bahan tambah yang

dianggap baik dan efektif untuk memperbaiki dan mengurangi tingkat pengembangan adalah NaOH

kadar 15%.

Downloads

Published

2024-02-17

How to Cite

Novi Ayu Setyaningtyas, Indah Ayuliani, Ir. D. Budi Setiyadi, & Dr. Ir. Maria Wahyuni. (2024). EFEKTIVITAS PENAMBAHAN NATRIUM HIDROKSIDA DALAM MENURUNKAN POTENSI PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN KAPUR DOLOMITE. Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS), 1(6). https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.118