PENGARUH ELEKTROOSMOSIS TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.115Keywords:
lempung, elektroosmosis, kuat geser, perbaikan, tanahAbstract
Tanah lempung merupakan salah satu tanah bermasalah. Tanah dengan permebilitas rendah dan
kandungan mineral menyebabkan tanah memiliki kuat geser rendah. Tanah lempung bermuatan negatif,
hal ini mengakibatkan mudahnya unsur-unsur bermuatan positif masuk dan terikat didalamnya, salah
satunya adalah air. Dari penelitian-penelitian terdahulu, metode elektroosmosis membuat air yang
bermuatan positif mudah terikat oleh tanah lempung dan mengakibatkan tanah mengembang serta kuat
geser secara bersamaan akan turun. Berbagai penelitian stabilisasi tanah telah banyak dilakukan dan
penelitian ini merupakan rangkaian penelitian stabilisasi tanah liat dengan memanfaatkan beda
potensial. Penelitian elektroosmosis pada tanah lepung telah banyak dilakukan, dan hasilnya
menunjukkan adanya peningkatan pada kuat geser tanah, oleh karena itu perlu dilakukan secara
langsung dengan membandingkan dua jenis tanah lempung dan dilihat perbandingan dari metode yang
dilakukan dan hasilnya. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengujian eksperimental dengan
menggunakan kotak terbuat dari bahan aclyric dengan menggunakan arus DC sebesar 5A 12V selama
tujuh hari . Pengujian mikro struktur, fisik dan mekanis diterapkan pada tanah asli untuk mengetahui
kondisi awal dari tanah. Setelah dilakukan elektroosmosis maka dilakukan pengujian mekanis untuk
mengetahui perubahan kuat geser pada tanah. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada perubahan yang
signifikan terhadap kedua tanah setelah tanah dilakukan elektroosmosis.