STABILITAS TEBING PANTAI DESA PECATU KABUPATEN BADUNG BALI: STUDI KASUS PANTAI PADANG-PADANG
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.111Keywords:
tebing, lereng, stabilitas, sempadan, peringkat masa batuanAbstract
Pembangunan infrastruktur khususnya penunjang pariwisata yang berada di sekitar tebing pantai mulai
dirambah secara intensif. Pembangunan fasilitas seperti hotel atau sanggraloka banyak memanfaatkan
tepi tebing pantai karena pemandangan pantai atau laut yang mempesona. Pantai Padang-Padang
terletak di Desa Pecatu Kabupaten Badung Bali. Pantai ini secara umum merupakan tebing pantai yang
terbentuk oleh batuan kapur. Studi ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas lereng/tebing dan jarak
sempadan teknis (setback line) yang aman secara teoritis. Tebing pantai disekitar wilayah ini dapat
mencapai ketinggian 100meter dari kedudukan permukaan pantai. Untuk menganalisis stabilitas
lereng/tebing dan garis sempadan teknis, penyelidikan karakteristik batuan kapur telah dilakukan
dengan pengeboran dan pengujian lapangan serta laboratorium. Analisis stabilitas lereng dilakukan
dengan metode prinsip kesetimbangan gaya dengan memadukannya dengan karakteristik batuan kapur
berupa peringkat masa batuan atau Rock Mass Rating, RMR. Analisis stabilitas juga mempertimbangkan
kedudukan muka air, karakter masa batuan yang tidak homogen serta diskontinu, penyebaran
tegangan pada retakan batuan, koefisien kekasaran retakan, dan gaya akibat seismik, Karakteristik
batuan kapur dari hasil pengujian meliputi uji tekan mencapai 10 MPa, nilai total RMR 52, nilai RQD
kurang dari 25, sudut geser dalam berkisar 25 – 35o dan kohesi berkisar 200 – 300kPa. Hasil analisis
sudut aman lereng (safe cut-slope) adalah 55-65o terhadap garis horizontal. Berdasarkan besarnya sudut
aman lereng dan karakteristik batuan kapur didapatkan garis sempadan teknis secara teoritis pada
koridor 17 – 21meter dari tepi tebing pantai. Angka keamanan stabilitas lereng berada pada kisaran 2,8
– 3,4.