STUDI PEMODELAN PERKUATAN TANAH PASIR TERHADAP LIKUEFAKSI DENGAN GEOTEKSTIL DAN KERIKIL UNTUK PONDASI DANGKAL
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v1i6.108Keywords:
Likuefaksi, Pernurunan, Geotekstil, KerikilAbstract
Pada 28 September 2018 pukul 17.02 WIB gempa mengguncang kota Palu, Sigi dan Donggala. Dengan
kekuatan 7,4 SR Magnitude dengan kedalaman 10 km, gempa tersebut mengakibatkan terjadinya
tsunami, tanah bergerak dan likuefaksi. Likuefaksi terjadi di wilayah tertentu dengan luasan yang
berbeda-beda, wilayah dengan dampak terbesar akibat likuefaksi terjadi di kelurahan Petobo, Balaroa,
Sibalaya dan desa Jono Oge. Fenomena likuefaksi pada suatu daerah bisa dianalisis potensinya serta
dapat dilakukan mitigasi untuk meminimalisir dampak dari likuefaksi tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik sifat fisik tanah pada sampel pasir Desa Jono Oge Kec. Sigi Biromaru,
dan pengaruh penggunaan geotekstil dan kerikil sebagai bahan perkuatan terhadap besarnya penurunan
dan daya dukung tanah. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi pemodelan likuefaksi skala
laboratorium sebanyak tujuh model variasi dengan pemodelan gempa menggunakan meja getar dengan
percepatan gempa ≥ 0,5 g selama 30 detik, dan kerapatan relatif tanah (Dr) 40 %. Klasifikasi tanah dari
Jono Oge menurut USCS termasuk SC yaitu pasir berlempung, campuran pasir – lempung dan termasuk
kriteria potensi likuefaksi sedang. Hasil pemodelan likuefaksi, penggunaan perkuatan geotekstil dan
kerikil dapat mengurangi penurunan pada tanah pasir. Pemodelan yang efektif adalah pemodelan
dengan tebal timbunan yang tipis jika kerapatan relatif (Dr) pasir terlikuefaksi sama dengan timbunan.
Sedangkan hasil analisa daya dukung menunjukkan bahwa jika muka air tanah sejajar dengan dasar
pondasi maka nilai daya dukung yang dihasilkan akan tetap sama, tetapi jika muka air tanah semakin
jauh dari dasar pondasi maka nilai daya dukung yang dihasilkan akan semakin besar.